Wednesday, July 5, 2017

TEMBAKAU / BAKO DALAM BAHASA SUNDA


Sebagian besar di Dusun Cibareubeu Desa Sukamanah Kec. Jatinunggal Sumedang Jawa Barat adalah petani, selain menanam padi dan sayur mayur terkadang juga menanam tembakau / Bako dalam bahasa sunda. Sehabis petani menanam padi biasanya petani akan beralih menanam Tembakau / Bako pada musim kemarau, Tembakau / Bako adalah komoditi yang cukup banyak dibudidayakan petani, tembakau / bako adalah bahan utama pembuatan rokok, tanaman yang sangat akrab dengan para penikmat rokok ini menjadi salah satu komoditas bisnis paling diperhitungkan di dunia.
Karna lahan yang digunakan untuk menanam tembakau adalah lahan persawahan atau lahan bekas sawah pekerjaan pertama yang harus dilakukan pada lahan adalah membersihkan jerami kemudian dilanjutkan dengan pembuatan got keliling / saluran  untuk mengeringkan lahan dan sebagai saluran irigasi di areal pertanaman tembakau. Tanaman tembakau membutuhkan air pada masa pertumbuhannya, namun tahan tergenang air. Got dalam tanaman tembakau mempunyai beberapa fungsi yaitu memasukkan dan mengeluarkan air. Fungsi yang lebih penting adalah sebagai pengolahan tanah khususnya pada tanah sawah. Dengan adanya got maka permukaan air tanah segera turun dan terjadi proses oksidasi didalam tanah. Ukuran got untuk tanah tegalan cukup 30 cm x 30 cm, denga jarak got sekitar 10 meter sampai 15 meter. Ukuran got untuk lahan sawah berkisar 40 cm x 40 cm sampai 60 cm x 60 cm, dengan jarak got kurang lebih 10 meter (KUTJ, 2004). Untuk memperoleh struktur tanah yang gembur perlu dilakukan pembakajan lahan calon tanaman tembakau. Pembajakan tanah dilakukan dengan tenaga kerja ternak maupun dengan tenaga mesin (traktor) sebanyak 3 kali. Tanah berat membutuhkan waktu minimal 45 hari sebelum jadwal tanam. Sebelum pengolahan tanah, dilakukan pembersihan lahan dari sisa tanaman sebelumnya.
Tembakau / Bako membutuhkan periode bebas beku selama 3-4 bulan antara pencangkukan dan panen. Pemetikan dapat dilakukan apabila daun Tembakau / Bako sudah berwarna hijau kekuning kuningan. Sebagian besar dari varietas Tembakau dipanen berdasarkan tingkat kematangan daunnya dilakukan mulai dari daun bawah sampai daun atas dengan pemetikan 2 sampai 3 daun pada setiap tanaman dengan interval satu minggu hingga daun tanaman habis (Warintek, 2011). Waktu yang baik untuk pemetikan adalah pada pagi hari atau sore hari serta pada saat hari yang cerah. Pemetikan dapat berselang 3 – 5 hari dengan jumlah daun untuk sekali petik adalah 2 – 4 helai daun setiap Tembakau / Bako.
refferensi:
Warintek.2011.BudidayaTanamanTembakauVirginia.<http://warintek.bantulkab.go.id/web.php?mod=basisdata&kat=1&sub=2&file=32>


No comments:

Post a Comment

Pengertian dan Fungsi Terasering Pada Lahan Pertanian

Erosi yang berlangsung secara terus menerus   akan berakibat fatal bagi kehidupan manusia. Hilangnya sumber daya alam yang ada, khususn...