Tuesday, July 25, 2017

TAKSI GELAP DI TERMINAL KAMPUNG RAMBUTAN


Penampakan supir taksi Terminal Kampung Rambutan

Sabtu 22 Juli 2017, sudah jatuh tertimpa tangga, postingan ini tidak bermaksud untuk promosi supir taksi gelap/taksi BB tapi hanya untuk berbagi pengalaman, pengalaman yang kurang mengenakan saya alami saat akan menghadiri pernikahan adik ipar di Banjarmasin. Kejadiannya dimulai dari ketinggalan pesawat karna baru pertama kali terbang pagi, saya memutuskan untuk kembali pulang ke rumah sedangkan pa suami karna berbeda pesawat tetap melanjutkan ke Banjarmasin.
Turun dari Damri di Terminal Kampung rambutan koper yang saya bawa tiba-tiba langsung di angkat oleh orang alih-alih membatu membawakan (dalam hati okelah itung-itung membantu kan, dengan imbalan uang tentunya), saya mengatakan tolong di antar ke taksi BB ya pa (karna masih panik dan bingung efek ketinggalan pesawat pilih pake taksi niatnya pengen aman) , dia bertanya pada saya mau pakai taksi atau borongan, saya menjawab carikan saya taksi BB yang pakai argo pa, saya biasa pakai argo.
Saya kira si bapa pengangkut koper mengerti apa yang saya maksud taksi BB dan yang pakai argo, saya bertanya ini pakai argo pa? iya mba pakai argo jawab si bapa. Ke Cikeas ya pa teriak saya ke supir taksi, begitu naik saya bertanya pada supir taksi yang bukan jenis taksi yang saya mau, pa ini argonya hidup ga?  Namun jawab supir taksinya membuat saya semakin kesal… argonya rusak mb L sudah tertinggal pesawat dapet taksi model begini. Saya mengatakan saya maunya pakai argo pa, jawab supir taksi udah mb kaya biasa aja Rp. 150.000,- langsung saya jawab maaf pa saya ga jadi naik, pa supirnya masih kekeh udah mba Rp. 100.000,- saya kekeh buat turun begitu saya mau turun dia bilang kalo saya turun saya kena cas Rp. 50.000,-. Saya bilang pa kita jalan aja belum pa, udah bapa nembak harga, ga pake argo jalan juga belum minta uang (sambil berkaca-kaca karna takut di culik L).
Dan akhirnya karna saya juga udah kepalang dan takut juga karna saya sendiri (takut di culik gara-gara uang Rp. 150.000,- ) saya lanjutkan dengan tujuan Lubang Buaya (milih pulang ke rumah karna sudah kesal) berubah dari tujuan awal ke Cikeas ke rumah mama dan kena biaya Rp. 70.000,-  untuk tujuan Lubang Buaya dari Terminal Kampung Rambutan.
Hati-hati buat yang ingin menggunakan taksi di Terminal Kampung Rambutan, Jika terpaksa harus naik dari dalam terminal karna barang bawaan banyak lebih baik di lihat dulu nama perusahaan taksinya jika tidak ada taksi yang terpercaya di dalam Terminal Kampung Rambutan lebih baik anda urungkan untuk naik dari dalam terminal, lebih baik naik angkutan umum dulu keluar dari Terminal Kampung Rambutan lalu cari taksi di luar Terminal.

Wednesday, July 12, 2017

TAHAPAN, PENANGANAN DAN MASALAH UMUM PASCA PANEN PADI




TAHAPAN PASCA PANEN PADI

Tahapan proses penanganan pasca panen padi yang dilakukan oleh petani dimulai dengan penentuan umur panen pada hamparan sawah. Penentuan umur panen dapat dilakukan secara visual dengan melihat kenampakan padi, melihat umur tanaman berdasarkan diskripsi masing-masing varietas yang dikeluarkan oleh Balai Besar Penelitian Padi maupun menggunakan tes kadar air gabah. Penentuan umur panen yang sering dilakukan petani pada umumnya dengan melihat warna malai padi yang dominan berwarna kuning. Umur panen optimum sangat menentukan mutu maupun kehilangan hasil saat panen. Padi yang dipanen sebelum masak optimal akan menghasilkan kualitas gabah maupun beras yang kurang baik. Umumnya padi yang dipanen muda akan menghasilkan kualitas beras dengan persentase butir hijau dan butir mengapur yang tinggi,rendemen beras giling rendah, dengan persentase beras pecah dan menir tinggi serta warna beras menjadi kusam. Tahapan kegiatan penanganan pascapanen dimulai dari penentuan umur panen sampai dengan penggilingan ditampilkan pada Gambar1.

Padi siap panen
Penentuan umur panen
Pemanenan
Penumpukan sementara di lahan
Pengumpulan padi ke tempat perontokan
Penumpukan/penundaan perontokan
Perontokan
Pengangkutan gabah ke rumah petani
Pengeringan gabah
Penyimpanan gabah
Penggilingan


Gambar 1. Diagram Alir Tahapan Kegiatan Penanganan Pasca Panen Padi


PENANGANAN PASCA PANEN

Pascapanen menurut bahasanya berarti setelah panen, lepas panen, atau ada juga yang menyebutnya purna panen. Penanganan pasca panen terhadap komoditi pangan dewasa ini sangat penting, karena :

1.    Komoditi pangan saat ini masih merupakan komoditi penting dalam kehidupan dan kegiatan sebagian besar masyarakat kita.
2.  Komoditi pangan tidak hanya padi saja, tetapi juga mencakup produk-produk yang sangat beragam seperti palawija, hasil-hasil perikanan, hasil-hasil peternakan dan bahkan juga hasil-hasil perkebunan seperti gula kopi, dll. Disamping itu, juga hasil-hasil non-konvensional seperti aren, sagu dan lain-lain.
3.  Beberapa teknologi penangan pascapanen komoditi pangan telah banyak dilakukan oleh masyarakat kita.
4.  Swasembada pangan akan sulit dicapai dan dimantapkan tanpa usaha penanganan pasca panen yang baik.
5.  Penanganan pasca panen mempunyai nilai ekonomi dan dampak sosial yang sangat luas. Proses penanganan pascapanen ini melibatkan banyak pihak, mulai dari produsen (petani, nelayan dan peternak), lembaga-lembaga pemerintah, pemasaran (pengecer, tengkulak, toko dan lain-lain), industri pengolahan (penggilingan beras, pabrik abon, pemindangan) dan konsumen.

MASALAH UMUM PASCA PANEN

Pertambahan penduduk , selalu diikuti dengan kebutuhan pangan yang makin meningkat. Hal ini yang mendorong diadakannya berbagai usaha untuk peningkatan produksi pangan. Berkat usaha pemerintah dalam menyediakan kemudahan-kemudahan bagi petani seperti perkreditan, pupuk, pestisida, vaksin pencegah penyakit ternak serta benih unggul dan kegiatan penyuluhan yang sekamin intensif, maka dapat dikatakan produksi komoditi berbagai sektor pertanian meningkat. Akan tetapi pengalaman masa lalu membuktikan bahwa banyak produksi pangan, seperti palawija dan hortikultura, hasil ternak dan hasil perikanan yang hilang sia-sia sebagai akibat kurangnya perhatian terhadap “penanganan” pascapanen. Yang dimaksud penanganan disini, ialah usaha-usaha yang dilakukan agar susut bobot dan penurunan mutu komoditi pangan dapat diperkecil, sehingga dapat mengurangi kerugian yang timbul. Seperti usaha-usaha untukmengurangi banyaknya kandungan butir hijau dan butir kapur pada gabah IR-36; usaha-usaha untuk memperkecil kerusakan buah-buahan selama dalam pengangkutan; usaha-usaha untuk meningkatkan nilai ekonomis suatu komoditi sayuran atau buah-buahan.

Referensi :

M.Arif Hidayat. 2014. “KONSEPSI DAN STRATEGI PENGENDALIAN NEMATODA PARASIT TANAMAN PERKEBUNAN DI INDONESIA.” Balai Penelitian Tanaman Rempah Dan Obat. Prosiding Seminar Nasional Lahan Suboptimal 2014, Palembang 26-27 September 2014. Diambil dari : http://pur-plso.unsri.ac.id/userfiles/27p_m_-arif_red.pdf  (10 Juli 2017)

Sulardjo . 2014. “PENANGANAN PASCA PANEN PADI.” Magistra No. 88 Th. XXVI Juni 2014. Diambil dari : http://download.portalgaruda.org/article.php?article=253355&val=6820&title=PENANGANAN%20PASCAPANEN%20PADI  (11 Juli 2017)


Thursday, July 6, 2017

GHOST CHILI / CENGEK JURIG


          Pada umumnya jenis cabe-cabean yang paling dikenal adalah cabe rawit/cengek dan cabe merah / cabe merah keriting (Capsicum Annuum). Cabe rawit merupakan salah satu jenis cabe yang sangat popular untuk di budidayakan. Cabe rawit (Capsicum Frutescens) ini sangat cocok sekali di tanam di daerah tropis. Syarat tumbuh cabe rawit anatara ketinggian 0-500 mdpl. Namaun dari hasil uji lapangan tanaman ini dapat tumbuh di ketinggian 1000 mdpl, dengan ketinggian tempat dapat mempengaruhi pertumbuhan tanaman dalam berproduksi, biasanya dalam pembentukan buah yang tidak maksimal.

Nah khusus untuk cabai rawit setan  / cengek jurig  dalam bahasa sunda (hahahaha dengernya aja udah serem… ) jenis cabai rawit ini buahnya jauh lebih besar dari cabai rawit biasa atau malah mirip cabai biasa. Tentu saja rasa pedasnya jauh lebih pedas dari cabai rawit biasa. Level pedasnya mencapai 2 atau 3 kali cabai rawit biasa, saking pedasnya cabai rawit ini dijuluki Ghost Chili / Cengek Jurig.
Cabai rawit ini cukup tahan terhadap penyakit, cocok untuk bumbu dapur, untuk sambal, cocok juga untuk industry saus tapi kurang cocok jika disandingkan dengan gorengan karna rasanya yang terlalu pedas. Memanen cabe rawit jumbo ini juga tak sesulit memetik cabai rawit biasa karna ukurannya yang lebih besar dibandingkan cabe rawit biasa.


Wednesday, July 5, 2017

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT PADA TEMBAKAU


Hama

A.   Ulat Grayak ( Spodoptera litura )
      Ulat grayak aktif makan pada malam hari, meninggalkan epidermis atas dan tulang daun sehingga daun yang terserang dari jauh terlihat berwarna putih (Balitbang, 2006). Larva yang masih kecil merusak daun dan menyerang secara serentak berkelompok. dengan meninggalkan sisa-sisa bagian atas epidermis daun, transparan dan tinggal tulang-tulang daun saja. Biasanya larva berada di permukaan bawah daun, umumnya terjadi pada musim kemarau (Tenrirawe dan Talanca, 2008). Selain pada daun, ulat dewasa makan polong muda dan tulang daun muda, sedangkan pada daun yang tua, tulang-tulangnya akan tersisa. Selain menyerang kedelai, ulat grayak juga menyerang jagung, kentang, tembakau, kacang hijau, bayam dan kubis (Balitbang, 2006).

Gejala           : berupa lubang-lubang tidak beraturan dan berwarna putih pada luka bekas gigitan.
Pengendalian : Pangkas dan bakar sarang telur dan ulat, penggenangan sesaat pada pagi/sore hari , semprot Natural VITURA

B.   Ulat Tanah ( Agrotis ypsilon )
Larva aktif pada malam hari untuk mencari makan dengan menggigit pangkal batang. Pangkal batang yang digigit akan mudah patah dan mati. Di samping menggigit pangkal batang, larva yang baru menetas, sehari kemudian juga menggigit permukaan daun. Ulat tanah sangat cepat pergerakannya dan dapat menempuh jarak puluhan meter.  Seekor larva dapat merusak ratusan tanaman muda.
Selain menyerang tanaman tomat, ulat tanah juga menyerang tanaman jagung, padi, tembakau, tebu, bawang, kubis, kentang dan sebagainya.

Gejala             : daun terserang berlubang-lubang terutama daun muda sehingga tangkai daun rebah.

Pengendalian :

Kultur teknis
Pengolahan tanah yang baik untuk membunuh pupa yang ada di dalam tanah. Sanitasi dengan membersihkan lahan dari gulma yang juga merupakan tempat ngengat A. ipsilon meletakkan telurnya.

Pengendalian fisik / mekanis
Pengendalian secara fisik dengan mengumpulkan larva dan selanjutnya dimusnahkan. Sebaiknya dilakukan pada senja – malam hari, dan larva biasanya dijumpai di permukaan tanah sekitar tanaman yang terserang.  

Pengendalian hayati
Pemanfaatan musuh alami : parasitoid larva A. ipsilon yaitu Goniophana heterocera, Apanteles (= Cotesia) ruficrus, Cuphocera varia dan Tritaxys braueri. Predator penting adalah Carabidae. Patogen penyakit yang sering menyerang A. ipsilon adalah jamur Metharrizium spp. dan Botrytis sp. serta nematoda Steinernema sp.

Pengendalian kimiawi
Apabila serangan ulat tanah tinggi, dapat dilakukan penyemprotan dengan insektisida yang efektif, terdaftar dan diizinkan Menteri Pertanian antara lain aplikasikan Sipermetrin pada tanah di sekeliling tanaman Tembakau.

C.   Ulat penggerek pucuk ( Heliothis sp. )

Gejala             : daun pucuk tanaman terserang berlubang-lubang dan habis.
Pengendalian : kumpulkan dan musnah telur / ulat, sanitasi kebun, semprot PESTONA.

D.    Nematoda ( Meloydogyne sp. )

Salah satu masalah penting dalam upaya meningkatkan produksi tembakau di Indonesia adalah serangan kompleks patogen bakteri Pseudomonas solanacearum, jamur Phytophthora nicotianae, yang berasosiasi dengan nematoda Meloidogyne spp. (Dalmadiyo et al., 1998a). Tanaman tembakau yang terserang penyakit kompleks
tersebut, pada umur 30-45 hari mati, kematian dapat mencapai lebih dari 50%. Dalam upaya mengendalikan nematode pada tanaman tembakau, Dalmadiyo et al. (1998b), menemukan 6 nomor aksesi yang tahan teradap M. incognita yaitu S. 2258/2/1/1, S.1976/
M, S. 1032, S. 1019, S. 1968/M dan S. 1012. Ke enam aksesi tersebut sama tahannya dengan NC 2514, tapi lebih tahan dibandingkan dengan NC 95 yang berasal dari Amerika. Galur S 2258/2/ 1/1 merupakan galur terbaik, karena selain tahan terhadap nematoda puru akar, juga tahan terhadap P. nicotianae (Dalmadiyo et al., 1998b).

Gejala             : bagian akar tanaman tampak bisul-bisul bulat, tanaman kerdil, layu, daun berguguran dan akhirnya mati.
Pengendalian : sanitasi kebun, pemberian GLIO diawal tanam,PESTONA. Secara umum, strategi pengendalian terpadu nematoda parasit dapat dilakukan melalui karantina,
pemusnahan pusat serangan, kebersihan kebun dan tindakan teknik budidaya, pengendalian hayati dan ekologi, pemilihan areal bebas nematoda, pengendalian kimia dan fisik secara langsung, pemberaan, pergiliran tanaman, varietas
tahan, dan varietas toleran (Oostenbrink,1972).

E.   Kutu – kutuan ( Aphis Sp, Thrips sp, Bemisia sp.)
Pembawa penyakit yang disebabkan virus.
Pengendalian : predator Koksinelid, Natural BVR.

F.   Hama lainnya
Gangsir (Gryllus mitratus ), jangkrik (Brachytrypes portentosus), orong-orong (Gryllotalpa africana), semut geni (Solenopsis geminata), belalang banci (Engytarus tenuis).


Penyakit

A.  Hangus batang ( damping off )
Penyebab       : jamur Rhizoctonia solani. Gejala: batang tanaman yang terinfeksi akan mengering dan berwarna coklat sampai hitam seperti terbakar.
Pengendalian : cabut tanaman yang terserang dan bakar, pencegahan awal dengan Natural GLIO.

B.   Lanas
Penyebab       : Phytophora parasitica var. nicotinae.
Gejala        : timbul bercak-bercak pada daun berwarna kelabu yang akan meluas, pada batang, terserang akan lemas dan menggantung lalu layu dan mati.
Pengendalian : cabut tanaman yang terserang dan bakar, semprotkan Natural GLIO.

C.    Patik daun
Penyebab       : jamur Cercospora nicotianae.
Gejala             : di atas daun terdapat bercak bulat putih hingga coklat, bagian daun yang terserang menjadi rapuh dan mudah robek.
Pengendalian : desinfeksi bibit, renggangkan jarak tanam, olah tanah intensif, gunakan air bersih, bongkar dan bakar tanaman terserang, semprot Natural GLIO.

D.  Bercak coklat
Penyebab       : jamur Alternaria longipes.
Gejala        : timbul bercak-bercak coklat, selain tanaman dewasa penyakit ini juga menyerang tanaman di persemaian. Jamur juga menyerang batang dan biji.
Pengendalian : mencabut dan membakar tanaman yang terserang.

E.   Busuk daun
Penyebab     : bakteri Sclerotium rolfsii. Gejala: mirip dengan lanas namun daun membusuk, akarnya bila diteliti diselubungi oleh massa cendawan.
Pengendalian : cabut dan bakar tanaman terserang, semprot Natural GLIO.

F.   Penyakit Virus
    Penyebab       : virus mozaik (Tobacco Virus Mozaic, (TVM), Kerupuk (Krul), Pseudomozaik, Marmer, Mozaik ketimu (Cucumber Mozaic Virus).
      Gejala             : pertumbuhan tanaman menjadi lambat.
      Pengendalian : menjaga sanitasi kebun, tanaman yang terinfeksi di cabut dan dibakar.
  
Catatan :                   
Jika pengendalian hama dan penyakit dengan pestisida alami belum mengatasi, dapat digunakan pestisida kimia sesuai anjuran. Agar penyemprotan pestisida kimia lebih merata dan tidak mudah hilang oleh air hujan tambahkan Perekat Perata AERO 810, dosis + 5 ml ( ½ tutup) pertangki
Refferensi :



Ika Mustika. 2005. “KONSEPSI DAN STRATEGI PENGENDALIAN NEMATODA PARASIT TANAMAN PERKEBUNAN DI INDONESIA.” Balai Penelitian Tanaman Rempah Dan Obat. Vol 4. No.1. 20-32. Indonesian Spices and Medicinal Crops Research Institute Jl. Tentara Pelajar No. 3, Bogor 16111.



TEMBAKAU / BAKO DALAM BAHASA SUNDA


Sebagian besar di Dusun Cibareubeu Desa Sukamanah Kec. Jatinunggal Sumedang Jawa Barat adalah petani, selain menanam padi dan sayur mayur terkadang juga menanam tembakau / Bako dalam bahasa sunda. Sehabis petani menanam padi biasanya petani akan beralih menanam Tembakau / Bako pada musim kemarau, Tembakau / Bako adalah komoditi yang cukup banyak dibudidayakan petani, tembakau / bako adalah bahan utama pembuatan rokok, tanaman yang sangat akrab dengan para penikmat rokok ini menjadi salah satu komoditas bisnis paling diperhitungkan di dunia.
Karna lahan yang digunakan untuk menanam tembakau adalah lahan persawahan atau lahan bekas sawah pekerjaan pertama yang harus dilakukan pada lahan adalah membersihkan jerami kemudian dilanjutkan dengan pembuatan got keliling / saluran  untuk mengeringkan lahan dan sebagai saluran irigasi di areal pertanaman tembakau. Tanaman tembakau membutuhkan air pada masa pertumbuhannya, namun tahan tergenang air. Got dalam tanaman tembakau mempunyai beberapa fungsi yaitu memasukkan dan mengeluarkan air. Fungsi yang lebih penting adalah sebagai pengolahan tanah khususnya pada tanah sawah. Dengan adanya got maka permukaan air tanah segera turun dan terjadi proses oksidasi didalam tanah. Ukuran got untuk tanah tegalan cukup 30 cm x 30 cm, denga jarak got sekitar 10 meter sampai 15 meter. Ukuran got untuk lahan sawah berkisar 40 cm x 40 cm sampai 60 cm x 60 cm, dengan jarak got kurang lebih 10 meter (KUTJ, 2004). Untuk memperoleh struktur tanah yang gembur perlu dilakukan pembakajan lahan calon tanaman tembakau. Pembajakan tanah dilakukan dengan tenaga kerja ternak maupun dengan tenaga mesin (traktor) sebanyak 3 kali. Tanah berat membutuhkan waktu minimal 45 hari sebelum jadwal tanam. Sebelum pengolahan tanah, dilakukan pembersihan lahan dari sisa tanaman sebelumnya.
Tembakau / Bako membutuhkan periode bebas beku selama 3-4 bulan antara pencangkukan dan panen. Pemetikan dapat dilakukan apabila daun Tembakau / Bako sudah berwarna hijau kekuning kuningan. Sebagian besar dari varietas Tembakau dipanen berdasarkan tingkat kematangan daunnya dilakukan mulai dari daun bawah sampai daun atas dengan pemetikan 2 sampai 3 daun pada setiap tanaman dengan interval satu minggu hingga daun tanaman habis (Warintek, 2011). Waktu yang baik untuk pemetikan adalah pada pagi hari atau sore hari serta pada saat hari yang cerah. Pemetikan dapat berselang 3 – 5 hari dengan jumlah daun untuk sekali petik adalah 2 – 4 helai daun setiap Tembakau / Bako.
refferensi:
Warintek.2011.BudidayaTanamanTembakauVirginia.<http://warintek.bantulkab.go.id/web.php?mod=basisdata&kat=1&sub=2&file=32>


Sunday, July 2, 2017

INVESTASI JANGKA PANJANG POHON MAHONI



Berawal dari sawah milik Bapak yang hampir sebagian terkena longsoran tanah, dengan biaya yang besar untuk  membersihkan timbunan tanah yang terlanjur menutupi tanaman padi yang siap panen, karna sawahnya kebetulan terletak di pinggiran hutan lindung yang ada di Sumedang Jawa Barat pada akhirnya Bapak memutuskan untuk tidak menanami sawahnya kembali dengan padi dan memilih untuk menanami sawahnya kurang lebih 2.285 M2 dengan pohon Mahoni. Sekilas mengenai pohon Mahoni,  Mahoni merupakan tanaman pohon yang dimanfaatkan kayunya sebagai bahan bangunan atau mebel. Pohon ini mempunyai daun lancip tidak terlalu lebar yang dapat dijadikan makanan ternak. Mahoni tergolong jenis pohon yang mudah beradaptasi dengan lingkungan, bahkan banyak yang membudidayakannya di daerah pegunungan meski daerah yang baik adalah daerah yang mempunyai kondisi tanah kering. Cara menanam dan merawatnya juga mudah, bahkan semua orang bisa menanamnya. Melihat permintaan akan pohon mahoni yang meningkat setiap tahunnya maka bukankah ini bisa jadi investasi jangka panjang.


Saat ini pohon Mahoni Bapak berumur 2,5 tahun, perawatannya cukup mudah terakhir bisa melihat langsung Bapak di kebun, Bapak melakukan penyiangan dengan tujuan agar membebaskan tumbuhan pengganggu di sekitar pohon Mahoni, setelah penyiangan dilanjutkan dengan pemupukan disekeliling pohon Mahoni.
Tanaman mahoni sangat efektif menahan tanah dan sebagai resapan air yang baik sehingga dapat mencegah banjir dan longsor, selain itu batang pohon mahoni dapat dimanfaatkan sebagai bahan bangunan. Nah lumayan kan selain Bapak bisa membantu sawah-sawah yang ada di bawahnya agar tidak terkena longsor seperti yang terjadi dengan sawah milik Bapak, 10-15 Tahun kemudian pohon Mahoni yang sudah besar bisa menghasilkan dan digantikan dengan bibit-bibit baru (sambil menyelam minum air hehehehe) agar terus menjaga lingkungan tetap hijau. Rentang waktu ini bukanlah waktu yang sebentar akan tetapi pemanfaatan lahan ini adalah yang paling tepat dipilih Bapak sebagai tujuan yang multifungsi.




Saturday, July 1, 2017

Jembatan Cipamingkis Jonggol-Cariu


Keluh kesah jalur mudik menuju Sumedang Jawa Barat Jumat, 23 Juni 2017, niatnya agar tidak terkena macet di Tol jadilah dari Rumah Cikeas meluncur lewat Jonggol. Patahnya Jembatan Cipamingkis, Bogor, Jawa Barat, pada Kamis (13/4/2017) malam. Jalur tersebut dialihkan ke Cibarusah hingga Loji, Karawang. Dengan adanya peristiwa tersebut, pihak Kepolisian Sektor Jonggol melakukan rekayasa lalin dengan mengamankan TKP. Mengingat penyangga jembatan sudah terkikis, maka jembatan menjadi menggantung sehingga amat berbahaya bila dilalui, termasuk pejalan kaki.
Jembatan Cipamingkis merupakan akses vital yang menghubungkan Cariu dengan Jonggol. Untuk sementara, kendaraan yang akan menuju Cariu dialihkan melalui Cibarusah. 
Dari Cileungsi dialihkan ke Cikarang dan dari arah Cariu dialihkan ke Loji, Karawang.
Jalur alternatif ke Cipanas Taman Bunga, masuk dari Pasar Citeureup-Leuwi Bilik-Sukamakmur-Sukawangi-Taman Bunga Cipanas. Ditempuh hanya 1,5 sampai 2 Jam sampai Cipanas. Jembatan Cipamingkis berlokasi di Jalan Raya Jonggol-Cariu, Kampung Jagaita, RT 03 RW 02, Jonggol, Kabupaten Bogor. Diperkirakan patahnya jembatan karena derasnya arus sungai. 
Nah pas mudik kemarin nekat meluncur lewat Jonggol, dapat info ada jembatan darurat yang dibuat, aga ngeri2 sedep liatnya, saat melewati jembatan harus banyak2 istigfar ya namanya modal nekat apapun yang terjadi saat berada di atas jembatan ya tanggung sendiri, dan yang pasti harus sabar antri bergantian. Beruntung pas lewat sungai sedang surut, karna jarak jembatan dengan permukaan sungai cukup dekat, maka jembatan buatan tersebut tidak bisa digunakan saat hujan deras. Ada biaya yang di patok sekali lewat Rp. 5000,-  awalnya Cuma ngasi Rp. 2000 karna dikira sukarela (pelit ya hahahhaaa... ), nah itu yang bawa ember ada banyak jadi selain Rp. 5000,- ada sekitar 2-3 ember lagi yang di kasi sukarela.

Meskipun hanya bersifat sementara dengan adanya jembatan darurat yang dibuat oleh warga desa Jonggol dan dibantu oleh anggota TNI dan Polisi tersebut sangat membantu untuk sampai lebih cepat, jika harus memutar melalui jalan lain akan lebih lama sekitar 2-3 jam.

Pengertian dan Fungsi Terasering Pada Lahan Pertanian

Erosi yang berlangsung secara terus menerus   akan berakibat fatal bagi kehidupan manusia. Hilangnya sumber daya alam yang ada, khususn...