Bawang merah merupakan
salah satu komoditas unggulan nasional selain cabai dan kentang. Budidaya bawang
merah umumnya dilakukan pada lahan kering dan membutuhkan irigasi. Bawang merah
(Allium ascalonicum L.) mempunyai prospek pasar yang baik sehingga termasuk
dalam komoditas unggulan nasional. Bawang merah merupakan salah satu komoditas
strategis, karena sebagian besar masyarakat Indonesia membutuhkan terutama
untuk bumbu masak sehari-hari sehingga mempengaruhi ekonomi masyarakat terutama
petani bawang.
Pemilihan bibit bawang
merah yang unggul atau baik merupakan salah satu hal yang sangat menentukan
hasil panen yang melimpah dan bisnis budidaya bawang merah yang sukses. Adapun untuk
budidaya bawang merah pemilihan bibit unggul yaitu memilih bibit-bibit bawang
merah yang memenuhi syarat dan kriteria sebagai berikut :
1. Kemurnian bibit bawang merah, bibit
bawang merah dikatakan sebagai bibit yang murni adalah bibit bawang merah yang
tidak bercampur dengan bibit jenis varietas lain. Bibit harus bersih dari
bibit-bibit yang telah rusak dan basah. Banyaknya bibit tiap satu hektar lahan
yang ditanami bawang memerlukan kurang lebih 6 sampai 10 kuintal bibit bawang
merah. Hal ini sangat tergantung dengan besar dan kecilnya persediaan bibit
bawang.
2. Pilih bibit bawang merah yang memiliki
daya tumbuh yang baik, bibit bawang merah yang memiliki kekuatan tumbuh bibit
dalam jangka waktu tertentu, artinya bawang merah yang hendak dijadikan bibit
harus benar-benar mempunyai daya tumbuh yang baik dan sehat yaitu biasanya
berlangsungnya umur bibit bawang merah ketika di kebun berumur kurang lebihnya
70 hari.
3.
Ukuran umbi bibit yang optimal adalah
3-4 gram/umbi
4. Umbi bibit yang baik yang telah disimpan
2-3 bulan dan umbi masih dalam ikatan (umbi masih ada daunnya). Jika bibit umbi
bawang merah kurang dari 2 bulan, maka lakukanlah pemotongan bagian ujung umbi
kurang lebih ½ cm. fungsi dari pemotongan tersebut adalah untuk mempercepat
tumbuhnya tunas pada tanaman bawang merah. Namun kelemahannya akan mudah
terserang hama dan penyakit jika pemotongannya tidak dilakukan dengan
hati-hati.
Referensi :